Kalau kebetulan para kopiers jalan-jalan ke Jogjakarta, jangan lewatkan
sensasi ngopi yang lain dari biasanya. Para kopiers sering menyebutnya
“kopi joss” atau “kopi areng”. Hampir semua penikmat kopi di kota
Jogja mengenal istilah tersebut, sebab tempatnya memang asyik. Berbagai
kalangan dari seniman, pejabat, mahasiswa, hingga tukang becak punya
hobi nongkrong di tempat itu. Saya sendiri beberapa kali menyempatkan
diri menyeruput kopi joss setiap singgah ke Jogjakarta.
Warung kopi yang merakyat tersebut terletak di dekat Stasiun Tugu, agak ke timur dan persis di utara rel kereta. Kalau dari Tugu jogja, terus aja ke selatan. Menjelang rel ada gang kecil kanan jalan, ada beberapa warung lesehan yang dipenuhi orang, itulah warung kopi joss. Tempatnya sederhana tetapi bikin betah. Sesekali seniman jalanan jogja mengiringi seruputan kopi kita dengan lagu-lagunya yang khas.
Tempatnya tidaklah mewah, hanya beberapa gerobak angkringan, plus beberapa lembar kitar lusuh yang dijejer di trotoar. Tapi sekali kesana pasti ingin datang lagi. Kalau malam minggu, harap sabar kalau tidak kebagian tempat duduk atau tempat parkir. Sebab begitu malam tiba, ratusan orang segera memenuhi tempat itu. Praktis jalan sempit itu dipenuhi sepeda motor dan mobil yang diparkir berjejer.
Trade mark tempat itu adalah kopi areng atau kopi joss. Kopi hitam yang diberi areng panas membara, sehingga ketika dimasukkan berbunyi “joss”. Areng tersebut mengapung di permukaan gelas kopi ukuran besar. Aromanya kemudian menyatu dengan aroma kopi. Sebuah sensasi luar biasa yang tidak ada di Starbuck atau kedai-kedai kopi mewah lainnya.
Selain kopi joss, saya juga pernah mencoba susu areng dan teh areng. Tetapi tetap saja paling enak kopi areng. Untuk menemani sensai ngopi di tempat tersebut, seperti umumnya angkringan, di sana juga terdapat nasi kucing dan berbagai macam gorengan, juga sate jeroan ayam. Kita boleh berlama-lama di tempat tersebut, sambil ngobrol atau apa saja. Untuk tempat kencan juga boleh.
Tidak perlu takut sakit perut karena efek dari areng yang dijual dengan harga sekitar 2000 rupiah tersebut. Konon, minuman kopi areng sudah dikenal sejak jaman dahulu. Bahkan raja-raja juga menyukai kopi areng, yang katanya bisa menjadi antioksidan penyerap racun. Tidak percaya? Datang saja ke Jogja.***
1 comments:
infonya sangat menarik makasih salam kenal
Posting Komentar