Grebeg Maulud Jogja
Puncak Peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad S.A.W dengan penyelenggarakan upacara Grebeg Maulud. Diadakan setiap 12 Maulud sdetelah kedua perangakt gamelan Kyai Nogowologo dan Kyai Gunturmadu dibawa masuk ke dalam Kraton yang dikenal dengan istilah Bedhol Songsong. Upacara dimulai pada pagi hari dengan parade kesatuan prajurit Kraton yang mengenakan pakaian kebesaran masing-masing. Puncak dari acara ini adalah iringan gunungan yang dibawa ke Masjid Agung> Setelah diadakan doa dan upacara persembahan kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, gunungan dibagikan kepada masyarakat dengan jalan diperebutkan. Sesaji yang terdiri dari makanand an sayuran ini dianggap bisa memperkuat dan memiliki daya tuah bagi petani dan mereka yang menanamnya di lahan persawahan mereka. Selain itu juga diadakan labuhan dengan mempersembahkan pakaian wanita, alat-alat rias, sirih, bunga ke Laut Selatan sebagai bentuk permohonan untuk memperoleh kesejahteraan dan keselamatan. Berbagai pakaian bekas yang pernah dipakai Sri Sultan, potongan rambut, kuku, ditanam di dalam areal tanah sengker, suatu areal tanah yagn dianggap keramat di daerah Parangkusumo. Dua atau tiga hari sebelum Upacara Grebeg berlangsung,. Dilakukan upacara Tumnplak Wajik di halaman Kemandungan selatan ( Magangan) Kraton Jogjakarta. Arti upacara ini adalah menumpahkan wajik, sejenis makanan dari beras ketan sebagai bahan dasar untuk membuat gunungan. Upacara diiringai music lesung atau klothekan dan kentongan. UPACARA
0 comments:
Posting Komentar