tag:blogger.com,1999:blog-37183525050406439822024-03-12T23:56:39.722-07:00Omah Semar Home Stay @JogjakartaSuasana dan Keramahan Asri JogjaAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/03398435582823593485noreply@blogger.comBlogger6125tag:blogger.com,1999:blog-3718352505040643982.post-58941888554515876482013-02-19T23:15:00.000-08:002013-02-19T02:05:06.343-08:00Tentang Omah Semar<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h3 style="text-align: center;">
Welcome! Selamat Datang! Soegeng Rawuh!</h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizySkeAUbvoTgClgEWkktygYu9FA9GHfMvO5xHnFZUed7kHmBk9HDbIgO8bx_MCz9ZRouRXKRiDX-9rOoqey-Hr1Sh1p0kZ9ShhD4xlEv9p6KPOzV2NPUILythemNuA9XHfwXd13-5uLM/s1600/Front+Door+of+Omahsemar_resize.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizySkeAUbvoTgClgEWkktygYu9FA9GHfMvO5xHnFZUed7kHmBk9HDbIgO8bx_MCz9ZRouRXKRiDX-9rOoqey-Hr1Sh1p0kZ9ShhD4xlEv9p6KPOzV2NPUILythemNuA9XHfwXd13-5uLM/s640/Front+Door+of+Omahsemar_resize.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
Di Omah Semar Homestay, Jogja</div>
<div style="text-align: center;">
Di <a href="http://www.omahsemar.com/">Omah Semar</a> Anda akan seperti berada di rumah sendiri.</div>
<div style="text-align: center;">
Dengan desain rumah seperti impian Anda. Dengan suasana teduh,</div>
<div style="text-align: center;">
hommy, nyaman, serta terletak di pusat kota Jogja yang dekat dengan</div>
<div style="text-align: center;">
stasiun, bandara dan juga pusat belanja Malioboro.</div>
<div style="text-align: center;">
Suasana interior yang private untuk seluruh keluarga dan juga kamar yang nyaman.</div>
<div style="text-align: center;">
Tersedia sarana seperti TV saluran internasiaonal, hot spot, kamar mandi private,</div>
<div style="text-align: center;">
taman untuk bersantai, dan juga dapur pribadi berserta koki khusus yang</div>
<div style="text-align: center;">
siap membantu Anda untuk memasak menu sesuai keinginan Anda.</div>
<div style="text-align: center;">
Kami juga menyiapkan kendaraan siap pakai dengan guide untuk keliling Jogja</div>
<div style="text-align: center;">
serta penjemputan dari tempat kedatangan Anda seperti Bandara atau Stasiun, jika diperlukan.</div>
<div style="text-align: center;">
Homestay Omah Semar dilengkapi pula dengan <a href="http://www.omahsemar.com/">Cafe Selat & Salad.</a> Resto Ala Jawa, dan Souvenir Gallery</div>
<div style="text-align: center;">
yang menyediakan souvenir pilihan dan berkualitas yang unik dan khas.</div>
<div style="text-align: center;">
Temukan suasana pribadi Anda di Omah Semar Homestay untuk kebahagiaan Anda sekeluarga.</div>
Untuk reservasi hubungi :<br />
<br />
Wini<br />
0274-8360022<br />
081904005828<br />
wini.omahsemar@yahoo.co.id<br />
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03398435582823593485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3718352505040643982.post-31691400879682632222013-02-19T21:33:00.002-08:002013-03-25T20:40:01.466-07:00Sego Pecel Jogja<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: left;">
<h2 style="text-align: center;">
Sego Pecel Jogja</h2>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgArO7bC69uwMzGYfQxq4E5IyVG9-haC1sDGpd3o-Yo-YfVB2gXWmsp6Jw4Y_UjMfC0tU-dRB21aHDwWCOPl_3gOiv19jejit_NuvzDOZkAedNU1VYyJrSDLB_OujB34qIFLVA_BjBquwU/s1600/sgpc-bu-wiryo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgArO7bC69uwMzGYfQxq4E5IyVG9-haC1sDGpd3o-Yo-YfVB2gXWmsp6Jw4Y_UjMfC0tU-dRB21aHDwWCOPl_3gOiv19jejit_NuvzDOZkAedNU1VYyJrSDLB_OujB34qIFLVA_BjBquwU/s320/sgpc-bu-wiryo.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div id="text-content-center">
Pecel, salah satu kuliner khas dari Jawa Tengah dan Jogja.
Kumpulan sayur yang telah direbus, biasanya terdiri dari tauge,
kangkung, bayam, kacang panjang dan lain-lain diguyur oleh bumbu pecel
khas yang terbuat dari kacang. Hmmm yummmiiii.... <br />
<br />
Di Kota Jogja
ada satu tempat legendaris yang menjual kuliner khas ini, berlokasi di
sekitar kampus Universitas Gadjah Mada. Namanya: SGPC Bu Wiryo 1959,
SGPC sendiri merupakan singkatan dari kata Sego Pecel (Nasi Pecel).
Adonan Bumbu pecel yang pas menjadi andalan dari tempat makan yang satu
ini, bumbu kacangnya memang menyajikan cita rasa manis dan pedas yang
terpadu secara sempurna sehingga membuat candu buat banyak orang. Hampir
tidak pernah perjalanan ke Jogja dilewati tanpa mampir ke tempat ini.
Untuk menemaninya, kita bisa memilih berbagai gorengan, mulai dari
tempe, tahu, kerupuk gendar, kerupuk aci, telor ceplok, bakwan dan lain
sebagainya. <br />
<br />
Selain sego pecel, SGPC Bu Wiryo ini juga
menyediakan makanan utama lainnya yaitu Nasi Sop. Sop dengan bihun,
wortel, kentang dan sayuran lainnya. Kita juga bisa memilih "topping"
sop ini seperti bayam dan daging. Rempah-rempah asli memang membuat rasa
masakan ini menjadi kaya, tidak seperti sop biasa!!!<br />
<br />
Oh ya,
harga makanan di sini benar-benar bersahabat dengan kantong. Tidak pasti
harga per-itemnya berapa, tapi biasanya sekali makan dengan menu
seporsi nasi pecel, 1 telur ceplok, 3 buah gorengan dan segelas teh
manis hanya Rp13.000. Murah bukan???<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4VSyhlo-2NY8rNIsy6GOL3debtV3KwivUNwjwlw385o5b0Xv8x8AY_glspOFUr9yETXCmUXPsRfw-JmPj9ZKztoz3YBZmWFDzi5NXnBKnft9UtZRcB_i44zfiZGi5T2wO8xRkqNJpi-o/s1600/pecel+imogiri.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4VSyhlo-2NY8rNIsy6GOL3debtV3KwivUNwjwlw385o5b0Xv8x8AY_glspOFUr9yETXCmUXPsRfw-JmPj9ZKztoz3YBZmWFDzi5NXnBKnft9UtZRcB_i44zfiZGi5T2wO8xRkqNJpi-o/s320/pecel+imogiri.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
</div>
"Melayani
di UGM sejak 1959", demikian tagline yang tertulis di papan nama rumah
makan ini. Ya, tempat makan ini memang menjadi salah satu tempat makan
favorit para mahasiswa UGM karena terletak di kawasan kompleks UGM,
tepat di pinggir selokan Mataram. Bahkan karena ketika bayar dituntut
kejujuran si konsumen, kadang kala mahasiswa yang kantongnya pada kempes
ini pada nyatut, alias Darmaji (dahar lima ngaku siji). Tapi Bu Wiryo
tidak ambil pusing karena mengerti kondisi ekonomi mahasiswa-mahasiswa
tersebut. Hal ini berbuah ketika mereka semua sudah jadi orang, dan
kembali ke tempat Bu Wiryo ini untuk membayar hutangnya di masa lalu. <br />
<br />
Mempertahankan
nuansa 'ndesonya', masuk ke tempat makan ini kita disajikan dengan
nuansa kampung dengan lantai, bangku dan meja 'jadul' diiringi musik
hidup akustik yang banyak membawakan lagu-lagu tempo dulu. Makan disini
benar-benar membawa kita di alam kesadaran bahwa: Iya, Jogja memang
istimewa!!! <b>(zet/banyu)</b></div>
</div>
<div class="post-footer">
<div class="post-footer-line post-footer-line-3">
<span class="item-control blog-admin pid-859649101">
<a href="http://www.blogger.com/page-edit.g?blogID=3718352505040643982&pageID=6506613647222628618&from=pencil" title="Edit Laman">
</a><br /><a href="http://www.blogger.com/page-edit.g?blogID=3718352505040643982&pageID=6506613647222628618&from=pencil" title="Edit Laman">
</a>
</span>
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03398435582823593485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3718352505040643982.post-39627556336036149322013-02-19T21:30:00.004-08:002013-03-25T20:46:28.363-07:00Kopi Jos Ala Jogja<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUhR8i5RY_1bc6xnTtD6z0IMV8y23yRKXVXRGheykQGgxw6ROdVJxXZqUq4UOVDET36bJ6Llz8bJeP69bYn3PFwc_tneAL_67i4x3lhXwEBIg1eXz5DnR0kvYWln_n2godlqnwLdwstIQ/s1600/Kopi+Jos.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUhR8i5RY_1bc6xnTtD6z0IMV8y23yRKXVXRGheykQGgxw6ROdVJxXZqUq4UOVDET36bJ6Llz8bJeP69bYn3PFwc_tneAL_67i4x3lhXwEBIg1eXz5DnR0kvYWln_n2godlqnwLdwstIQ/s320/Kopi+Jos.jpg" height="160" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau kebetulan para kopiers jalan-jalan ke Jogjakarta, jangan lewatkan
sensasi ngopi yang lain dari biasanya. Para kopiers sering menyebutnya
“kopi joss” atau “kopi areng”. Hampir semua penikmat kopi di kota
Jogja mengenal istilah tersebut, sebab tempatnya memang asyik. Berbagai
kalangan dari seniman, pejabat, mahasiswa, hingga tukang becak punya
hobi nongkrong di tempat itu. Saya sendiri beberapa kali menyempatkan
diri menyeruput kopi joss setiap singgah ke Jogjakarta. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
Warung
kopi yang merakyat tersebut terletak di dekat Stasiun Tugu, agak ke
timur dan persis di utara rel kereta. Kalau dari Tugu jogja, terus aja
ke selatan. Menjelang rel ada gang kecil kanan jalan, ada beberapa
warung lesehan yang dipenuhi orang, itulah warung kopi joss. Tempatnya
sederhana tetapi bikin betah. Sesekali seniman jalanan jogja mengiringi
seruputan kopi kita dengan lagu-lagunya yang khas.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
Tempatnya
tidaklah mewah, hanya beberapa gerobak angkringan, plus beberapa lembar
kitar lusuh yang dijejer di trotoar. Tapi sekali kesana pasti ingin
datang lagi. Kalau malam minggu, harap sabar kalau tidak kebagian tempat
duduk atau tempat parkir. Sebab begitu malam tiba, ratusan orang segera
memenuhi tempat itu. Praktis jalan sempit itu dipenuhi sepeda motor dan
mobil yang diparkir berjejer.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
Trade
mark tempat itu adalah kopi areng atau kopi joss. Kopi hitam yang
diberi areng panas membara, sehingga ketika dimasukkan berbunyi “joss”.
Areng tersebut mengapung di permukaan gelas kopi ukuran besar. Aromanya
kemudian menyatu dengan aroma kopi. Sebuah sensasi luar biasa yang tidak
ada di Starbuck atau kedai-kedai kopi mewah lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
Selain
kopi joss, saya juga pernah mencoba susu areng dan teh areng. Tetapi
tetap saja paling enak kopi areng. Untuk menemani sensai ngopi di tempat
tersebut, seperti umumnya angkringan, di sana
juga terdapat nasi kucing dan berbagai macam gorengan, juga sate jeroan
ayam. Kita boleh berlama-lama di tempat tersebut, sambil ngobrol atau
apa saja. Untuk tempat kencan juga boleh. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
Tidak
perlu takut sakit perut karena efek dari areng yang dijual dengan harga
sekitar 2000 rupiah tersebut. Konon, minuman kopi areng sudah dikenal
sejak jaman dahulu. Bahkan raja-raja juga menyukai kopi areng, yang
katanya bisa menjadi antioksidan penyerap racun. Tidak percaya? Datang
saja ke Jogja.*** </div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03398435582823593485noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3718352505040643982.post-68772821593514909162013-02-18T00:58:00.001-08:002013-03-25T20:56:39.289-07:00Upacara Adat Istiadat Tunggul Wulung<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifOeXmowk9i-KNkoxi7DfoLNo9cpP6y7X374TO4Tilbz4wWdU70LoOrxP5WvrLSzlc2eve6gTwl_MztdHNUdaI59U5IFXNOAGYBYjXpcugfHlDa1Bq_zFG4CjQdQljvQYpCQzJdijExhI/s1600/65328_parade_hasil_bumi_dalam_upacara_merti_bumi_tunggul_wulung.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifOeXmowk9i-KNkoxi7DfoLNo9cpP6y7X374TO4Tilbz4wWdU70LoOrxP5WvrLSzlc2eve6gTwl_MztdHNUdaI59U5IFXNOAGYBYjXpcugfHlDa1Bq_zFG4CjQdQljvQYpCQzJdijExhI/s320/65328_parade_hasil_bumi_dalam_upacara_merti_bumi_tunggul_wulung.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5blgjzxkCilEZucMxErGOE-cz1fPMMdFBhi3szZwvuP98ff3v62-KlW3e3jLL5oN07eEQdKN4X6thpjNr4uCeFF8Ka-M_Bc3PjFf2TivkyLb2Vevt_BhXbDFToSESwqfldmm8DW8eJaE/s1600/65322_gunungan_salak_raksasa_dalam_upacara_merti_bumi_tunggul_wulung__663_382.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5blgjzxkCilEZucMxErGOE-cz1fPMMdFBhi3szZwvuP98ff3v62-KlW3e3jLL5oN07eEQdKN4X6thpjNr4uCeFF8Ka-M_Bc3PjFf2TivkyLb2Vevt_BhXbDFToSESwqfldmm8DW8eJaE/s320/65322_gunungan_salak_raksasa_dalam_upacara_merti_bumi_tunggul_wulung__663_382.jpg" height="184" width="320" /></a></div>
Adat Istiadat<br />
<br />
TRADISI MERTI DUSUN KI AGENG TUNGGUL WULUNG, SENDANGAGUNG, MINGGIR, SLEMAN (I)<br />
<br />
Jumat Pon, 24 Juli 2009, masyarakat dari beberapa padukuhan di Kalurahan Sendang Agung, Kecamatan Minggir kembali menggelar tradisi leluhur dengan nama kegiatan Tradisi Merti Dusun Ki Ageng Tunggul Wulung. Tradisi merti dusun Ki Ageng Tunggul Wulung itu sendiri sesungguhnya merupakan tradisi yang telah sejak lama berlangsung di tempat ini. Hanya saja pada perkembangan berikutnya kegiatan atau tradisi ini kemudian juga dibina oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman.<br />
<br />
Menurut Tumin Raharjo selaku Ketua Panitia Tradisi Merti Dusun Ki Ageng Tunggula Wulung, tokoh Ki Ageng Tunggul Wulung merupakan seorang panglima perang dari Majapahit yang mengembara sampai tempat ini. Pengembaraan ini dipicu oleh perang yang terjadi di Majapahit. Diduga Ki Ageng Tunggul Wulung adalah<br />
<br />
satu keturunan Prabu Brawijaya V. Pelariannya akhirnya sampai di Dusun Dukuhan, Sendang Agung, Minggir. Di wilayah ini ia kemudian membuka dusun atau pemikiman bersama para pengikutnya. Diduga ia mula-mula sampai di Dusun Ndiro, Minggir, Sleman. Di tempat ini ia mendirikan semacam kerajaan kecil dan membangun sebuah sendang yang dinamakan Sendang Beji.<br />
<br />
Masuknya Ki Ageng Tunggul Wulung di wilayah ini mengakibatkan wilayah ini menjadi lebih aman dan tenteram. Hal ini membuat orang lain ikut tertarik untuk tinggal di tempat ini. Semua itu terjadi karena peran Ki Ageng Tunggul Wulung yang dapat memberikan pengayoman kepada warga lain yang bermukim di tempat itu (masyarakat) serta mampu pula memberikan kemakmuran.<br />
<br />
Pada suatu ketika Ki Ageng Tunggul Wulung bertapa atau bersemadi di pinggir Sungai Progo di Dusun Dukuhan. Setelah beberapa saat bertapa, Ki Ageng Tunggul Wulung pun moksa. Untuk memperingati akan keberadaan dan perannya di tengah masyarakat, maka di tempat bekas ia bertapa dan moksa itu kemudian didirikan sebuah nisan. Nisan ini lebih difungsikan sebagai tetenger atau monumen dan bukan menjadi<br />
<br />
tanda bagi makam atau kuburannya. Nisan ini sekarang telah diberi cungkup berbentuk rumah tembok dengan ukuran sekitar 8 m x 6 m. Di depan cungkup tersebut juga dibangun pendapa sebagai salah satu tempat persembahan dan perebutan hasil bumi (ubarampe) sesajen kirab Upacara Tradisi Merti Dusun Ki Ageng Tunggul Wulung.<br />
<br />
Rangkaian Upacara Merti Dusun Ki Ageng Tunggul Wulung kali dimulai sejak tanggal 23 Juli 2009. Pada tanggal tersebut dilakukan pengambilan air dari Sendang Beji di Ndiro, Sendangmulyo, Minggir. Air ini dibawa ke tempat (salah satu pusat) upacara merti dusun, yakni di cungkup petilasan Ki Ageng Tunggul Wulung. Di tempat ini air sendang disemayamkan. Malam harinya kemudian diadakan tahlilan (bagi pemeluk<br />
<br />
agama Islam) dan upacara misa (bagi pemeluk agama Nasrani). Inti dari acara tersebut adalah memohon kepada Tuhan agar acara dapat berlangsung dengan lancar tanpa hambatan apa pun. Selain itu mereka juga memohon agar Tuhan selalu melindungi mereka serta mengampuni segala dosa mereka beserta para leluhur yang telah meninggal dunia, utamanya pada Ki Ageng Tunggul Wulung dan kerabatnya.<br />
<br />
bersambung<br />
<br />
tim tembi: sartono, suwandi, agus kamsek, budi, awang, fx purwanto</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03398435582823593485noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-3718352505040643982.post-36139580609197819322013-02-18T00:42:00.000-08:002013-03-25T21:03:11.410-07:00Upacara Labuhan Pantai<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhx-tr9iVl_Fby2f6QUjaP_pw9ldpGMQxi0a-GnwyRy2gmOQXWgTVDunkZ0FVf4c03zkRVR52JlYqR4cspz4DEQLdSgWyvA9VcuVyWktW851Oz46zE09TyrJmD_YDA3P8Df94EAZb7C7t0/s1600/labuhan+pantai.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhx-tr9iVl_Fby2f6QUjaP_pw9ldpGMQxi0a-GnwyRy2gmOQXWgTVDunkZ0FVf4c03zkRVR52JlYqR4cspz4DEQLdSgWyvA9VcuVyWktW851Oz46zE09TyrJmD_YDA3P8Df94EAZb7C7t0/s320/labuhan+pantai.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi masyarakat Yogyakarta, Gunung Merapi bukanlah sekedar gunung tetapi keberadaannya merupakan simbol sakral dan mistis kota ini dan bagi kehidupan masyarakatnya. Gunung Merapi tidak bisa lepas dari filosofi Kota <a href="http://www.omahsemar.com/">Yogyakarta</a> dengan karaton sebagai pancernya. Kota Yogyakarta terbelah oleh sumbu imajiner yang menghubungkan Laut Kidul, Parangkusumo, Panggung Krapyak, Karaton, Tugu Pal Putih, dan Gunung Merapi. Hal ini merupakan pembagian dari aspek Jagat Alit dan Jagat Ageng sehingga keberadaan Gunung Merapi tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakatnya.<br />
<br />
Meskipun Gunung Merapi menyimpan bahaya yang dasyat dan sewaktu-waktu dapat mengancam kehidupan di sekitarnya namun sebagai bagian dari keseimbangan alam, Gunung Merapi juga memegang peranan penting bagi keberlangsungan hidup masyarakat di sekitarnya dan hal inilah yang sulit untuk dipisahkan. Keberadaan Gunung Merapi juga tidak terlepas dari keberadaan Islam Mataram di Jawa, khususnya hubungan antara 'penunggu' Merapi yaitu Kyai Sapu Jagad dengan lingkungan Keraton Yogyakarta. Menurut cerita, raja pertama Kesultanan Mataram Islam, Sutawijaya mengadakan perjanjian dengan Kyai Sapu Jagad. Perjanjian tersebut berisi tentang kesediaan Sutawijaya dan keturunannya bertanggung jawab memberi sesaji dan sebagai imbalannya rakyat Mataram akan dilindungi dari bencana. Penyerahan sesaji ini diwujudkan dalam bentuk Upacara Labuhan Merapi yang diselenggarakan setahun sekali tanggal 25 bulan Bakdamulud (Maulid Akhir).<br />
<br />
Upacara Labuhan Merapi selalu digelar masyarakat setempat dan Kesultanan Yogyakarta secara turun temurun tanpa mengurangi muatan sakralnya. Labuhan ini hanya boleh dilaksanakan atas perintah raja sebagai kepala pemerintahan, kepala kerajaan dan pemangku adat. Upacara Labuan Merapi dipimpin oleh juru kunci yang ditunjuk Keraton Yogyakarta. <br />
<br />
Labuhan berasal dari kata 'labuh' yang artinya persembahan. Upacara adat <a href="http://www.omahsemar.com/">Keraton Yogyakarta</a> ini merupakan perwujudan doa persembahan kepada Tuhan atas rahmat dan anugerah yang diberikan kepada karaton dan rakyatnya juga sebagai tanda penghormatan bagi leluhur yang menjaga Gunung Merapi. Upacara puncak labuhan diadakan di Gunung Merapi namun peyelenggaraan upacara adat ini juga biasanya diselenggarakan di tempat lain seperti di Pantai Parangkusumo, Gunung Lawu dan Kahyangan Dlepih.<br />
<br />
Labuhan Merapi merupakan upacara adat yang disakralkan masyarakat Yogyakarta dan sekitar Gunung Merapi. Kesakralan upacara ini terletak pada pranata keraton yang harus dilakukan secara khusus, khidmat dan tidak boleh dilakukan sembarang orang. Pranata keraton merupakan manifestasi budaya yang bermakna membuang, menjatuhkan atau menghanyutkan benda-benda yang telah ditetapkan keraton agar sultan dan rakyatnya mendapatkan keselamatan.<br />
<br />
Bagi warga Yogyakarta dan sekitar Gunung Merapi, ketika upacara adat ini diselenggarakan, ribuan warga akan berbondong-bondong menapaki setiap prosesi. Mereka berjalan mengiringi para abdi keraton dengan membawa benda-benda labuhan untuk diserahkan kepada leluhur mereka, yaitu Kyai Sapu Jagad.<br />
<br />
Dengan berpakaian khas Yogyakarta, juru kunci dan semua abdi dalem keraton menjalankan semua prosesi Upacara Adat Labuhan Merapi. Rangkaian upacara Labuhan Merapi dimulai dengan penerimaan uba rampe (perlengkapan) labuhan dari Kraton Ngayogyakarta di Pendopo Kecamatan Cangkringan. Berikutnya dilanjutkan prosesi serah terima uba rampe labuhan dari pihak kraton kepada juru kunci Merapi. Prosesi uba rampe labuhan terdiri atas sembilan macam sesaji, yaitu: sinjang kawung, sinjang kawung kemplang, desthar daramuluk, desthar udaraga, semekan gadung mlati, semekan gadung, seswangen, arta tindih, dan kampuh paleng. Kemudian uba rampe akan diarak menuju Gunung Merapi dan disemayamkan di rumah Juru Kunci Gunung Merapi.<br />
<br />
Pada malam harinya bertempat di Mushola Pelemsari Huntara Plosokerep dilakukan kenduri wilujengan yang dipimpin juru kunci Gunung Merapi oleh masyarakat Yogyakarta dan sekitar Gunung Merapi. Kemudian mereka berangkat menuju Masjid Kinahrejo dan ke lokasi bekas rumah almarhum Mbah Maridjan (Mantan Juru kunci Gunung Merapi) untuk melakukan malam renungan dan doa yang dipimpin juru kunci Gunung Merapi diikuti para abdi dalem kraton dan warga.<br />
<br />
Berikutnya, rombongan akan kembali ke huntara Plosokerep, di sini rombongan dihibur kesenian uyon-uyon oleh paguyuban kesenian Desa Umbulharjo dan dilanjutkan pembacaan doa dan tahlil malam tirakatan yang dipimpin Juru Kunci Gunung Merapi dan para abdi dalem kraton. Prosesi Labuhan Merapi kemudian dilanjutkan perjalanan menuju Alas Bedengan sebagai lokasi Labuhan Merapi yang didahului dengan napak tilas di bekas rumah Mbah Maridjan. Berikutnya menjelang akhir, di Alas Bedengan Rampe Labuhan dari Sri Sultan Hamengkubuwono X dibacakan alunan doa dan prosesi ini menjadi acara puncak sekaligus penutup Upacara Labuhan Merapi. Setelah prosesi selesai, kemudian rampe labuhan tersebut diperebutkan oleh masyarakat. Mereka percaya bahwa dengan mendapatkan salah satu dari Rampe Labuhan Sri Sultan Hamengkubuwono X maka mereka akan mendapatkan tidak hanya berkat tetapi juga keselamatan dalam hidup.</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03398435582823593485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3718352505040643982.post-81975915880754984412013-02-18T00:17:00.001-08:002013-03-25T21:31:23.971-07:00Grebeg Maulud Jogja<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 style="text-align: center;">
<b>Grebeg Maulud Jogja</b></h2>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjocDaPHHzGvlSrgX6W-oTI3dNXV-KhGiBAsDvhEuRRp3JAjI7CrJybZ6-A6czrI1E5eIq9gJ8K9io3_SO7eep_Bg2iGRCOkIdkYffBs85JnhxuEl_O0kG5dJbjeO2xHkoUwUVd_ahruE4/s1600/grebeg+maulud-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjocDaPHHzGvlSrgX6W-oTI3dNXV-KhGiBAsDvhEuRRp3JAjI7CrJybZ6-A6czrI1E5eIq9gJ8K9io3_SO7eep_Bg2iGRCOkIdkYffBs85JnhxuEl_O0kG5dJbjeO2xHkoUwUVd_ahruE4/s320/grebeg+maulud-1.jpg" height="213" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ7zEgUDHzSj_o0BtVWIG8KyO1tDKZ2U6rL49MLWkX1NRMiAIpNMW87MSSPGIXdyBa_6B_QIzPl84rTOf_FUj9FughZ9YSgRJsUe2De8GphlhHWv0coOPQJMVAftj5j_bu8k4As6Iz5S0/s1600/grebeg+maulud.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ7zEgUDHzSj_o0BtVWIG8KyO1tDKZ2U6rL49MLWkX1NRMiAIpNMW87MSSPGIXdyBa_6B_QIzPl84rTOf_FUj9FughZ9YSgRJsUe2De8GphlhHWv0coOPQJMVAftj5j_bu8k4As6Iz5S0/s320/grebeg+maulud.jpeg" height="193" width="320" /></a></div>
<br />
Puncak Peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad S.A.W dengan penyelenggarakan upacara Grebeg Maulud. Diadakan setiap 12 Maulud sdetelah kedua perangakt gamelan Kyai Nogowologo dan Kyai Gunturmadu dibawa masuk ke dalam Kraton yang dikenal dengan istilah Bedhol Songsong. Upacara dimulai pada pagi hari dengan parade kesatuan prajurit <a href="http://www.omahsemar.com/">Kraton</a> yang mengenakan pakaian kebesaran masing-masing. Puncak dari acara ini adalah iringan gunungan yang dibawa ke Masjid Agung> Setelah diadakan doa dan upacara persembahan kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, gunungan dibagikan kepada masyarakat dengan jalan diperebutkan. Sesaji yang terdiri dari makanand an sayuran ini dianggap bisa memperkuat dan memiliki daya tuah bagi petani dan mereka yang menanamnya di lahan persawahan mereka. Selain itu juga diadakan labuhan dengan mempersembahkan pakaian wanita, alat-alat rias, sirih, bunga ke Laut Selatan sebagai bentuk permohonan untuk memperoleh kesejahteraan dan keselamatan. Berbagai pakaian bekas yang pernah dipakai Sri Sultan, potongan rambut, kuku, ditanam di dalam areal tanah sengker, suatu areal tanah yagn dianggap keramat di daerah Parangkusumo. Dua atau tiga hari sebelum Upacara Grebeg berlangsung,. Dilakukan upacara Tumnplak Wajik di halaman Kemandungan selatan ( Magangan) <a href="http://www.omahsemar.com/">Kraton Jogjakarta</a>. Arti upacara ini adalah menumpahkan wajik, sejenis makanan dari beras ketan sebagai bahan dasar untuk membuat gunungan. Upacara diiringai music lesung atau klothekan dan kentongan. UPACARA </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03398435582823593485noreply@blogger.com0